Bisabisnis.id-Harga Pokok Penjualan (HPP) atau Harga Pokok Penjualan (HPP) mungkin merupakan salah satu istilah akuntansi terpenting yang perlu diketahui pemilik bisnis.
Apa itu harga pokok penjualan, cara menghitungnya dan contoh perhitungannya ?
HPP meliputi semua biaya langsung yang ada dalam produk manufaktur. Memahami HPP dan cara mengelola komponennya dapat memudahkan Anda sebagai pemilik bisnis dalam menjalankan bisnis.
Jadi apakah itu harga pokok penjualan atau COGS?
Apa itu harga pokok penjualan (HPP)?
Jika pendapatan mewakili total penjualan produk dan layanan perusahaan, maka COGS adalah biaya kumulatif untuk memproduksi atau memperoleh produk tersebut.
HPP adalah istilah akuntansi dengan definisi khusus berdasarkan prinsip akuntansi yang telah ditentukan.
Dalam menentukan HPP, perusahaan harus menerapkan prinsip biaya persediaan. Penjelasan tersebut memberikan pentunjuk antara biaya yang akan dimasukkan dan rumus terkait untuk menghitung HPP.
Lebih penting lagi, harga pokok penjualan merupakan komponen kunci dalam menentukan dua metrik bisnis penting: laba kotor perusahaan dan margin kotornya.
Laba kotor diperoleh dengan mengurangkan COGS dari pendapatan, sedangkan margin kotor adalah laba kotor dibagi pendapatan.
Semakin tinggi COGS perusahaan, semakin rendah laba kotornya. Jadi HPP adalah sebuah konsep yang penting untuk kita pahami.
HPP, kadang-kadang disebut sebagai “harga pokok penjualan,” biasanya dicatat pada laporan laba rugi perusahaan, tepat di bawah garis pendapatan.
HPP meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi produk yang ditawarkan sebuah perusahaan.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Orang yang bekerja dibidang akuntan wajib mengetahui dan memahami rumusan dasar HPP dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Rumus COGS terdiri dari tiga variabel, termasuk persediaan awal, pembelian, dan persediaan akhir.
Di Bawah ini adalah rumus umum HPP yang harus diketahui oleh para akuntan:
(Persediaan Awal + Pembelian) – Persediaan Akhir = HPP
Lalu bagaimana cara menghitung HPP yang benar? Coba empat langkah ini:
- Identifikasi persediaan awal bahan baku, kemudian barang dalam proses dan barang jadi, berdasarkan total persediaan akhir periode sebelumnya.
- Menentukan biaya pembelian bahan baku yang dilakukan selama periode tersebut, dengan mempertimbangkan ongkos angkut, komersial, dan diskon tunai.
- Jangan lupa untuk menentukan saldo akhir persediaan. Ini biasanya didasarkan pada jumlah siklus fisik dan dilakukan sesuai dengan metode penilaian persediaan yang disukai perusahaan.
- Pastikan biaya produksi langsung lainnya termasuk dalam penilaian persediaan.
Simak ilustrasi cara menghitung harga pokok penjualan di bawah ini agar lebih mudah untuk Anda pahami:
Perusahaan X menjual meja dapur paling bagus kepada konsumen. Tertanggal 1 Januari 2019, Perusahaan menyimpan lima meja di inventarisnya, masing-masing senilai Rp. 1.000.000. Kemudian, selama periode tersebut, Perusahaan X membeli 10 meja tambahan dari pemasoknya.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan X menghitung ada tiga meja yang tidak terjual di gudangnya.
Beginilah cara perusahaan menghitung COGS-nya:
HPP = (Persediaan Awal + Pembelian) – Persediaan Akhir
= (Rp5.000.000 + Rp10.000.000) – Rp. 3.000.000
= Rp 15.000.000 – Rp. 3.000.000
= Rp 12.000.000
Contoh di atas adalah metode perhitungan sederhana, ini adalah rumus sederhana yang dapat anda gunakan untuk menghitung harga pokok penjualan bisnis yang anda jalankan. pastikan dengan investasi tersebut kamu dapat menghitung berapa lama kira-kira usahamu akan balik modal? hal ini penting untuk mengukur bisnis anda sebetulnya prospek atau tidak
Cara menghitung harga pokok penjualan juga bisa dilakukan dengan aplikasi. Biasanya aplikasi akuntansi online yang bagus memiliki fitur untuk menghitung laporan keuangan dan biaya secara otomatis.