Jenis-Jenis Laporan Keuangan (Yang Perlu Anda Ketahui)

Bisabisnis – Laporan keuangan adalah laporan tertulis yang mengukur kekuatan keuangan, kinerja, dan likuiditas suatu bisnis/usaha/perusahaan.

Laporan keuangan berisi seluruh transaksi dan peristiwa bisnis pada entitas.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang jenis-jenis laporan keuangan untuk membantu Anda memahami dasar tentang cara membuat dan membaca laporan keuangan.

Jenis Laporan Keuangan Yang Penting Untuk Bisnis Anda

Jenis-Laporan-Keuangan-Yang-Penting-Untuk-Bisnis-Anda

Jenis-jenis laporan keuangan ada empat, yaitu:

1. Neraca

Neraca memberikan informasi rinci tentang tiga hal berikut:

  • Aset

Aset adalah barang milik perusahaan yang memiliki nilai, dan biasanya dapat dijual atau digunakan oleh perusahaan untuk membuat produk atau menyediakan layanan yang dapat dijual.

Aset mencakup properti fisik, seperti gedung/kantor/pabrik, kendaraan, perabot kantor, dan properti lainnya.

Aset juga mencakup hal-hal yang tidak dapat disentuh tapi tetap ada dan memiliki nilai, seperti merek dagang dan hak paten. Uang tunai milik perusahaan juga termasuk dalam aset.

Begitu pula dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

  • Liabilitas

Liabilitas/kewajiban adalah sejumlah uang/layanan yang harus diberikan oleh perusahaan kepada orang/perusahaan lain.

Jadi, liabilitas merupakan kebalikan dari aset.

Salah satu contoh liabilitas adalah kewajiban untuk menyediakan barang atau jasa kepada pelanggan di masa yang akan datang.

Contoh liabilitas lainnya adalah uang yang dipinjam dari bank untuk modal awal atau untuk meluncurkan produk baru, sewa ruko/gedung untuk tempat kerja karyawan/produksi barang, uang yang belum diberikan kepada supplier untuk pembelian bahan baku, gaji karyawannya yang belum dibayar, biaya pembersihan lingkungan, atau pajak yang terutang kepada pemerintah.

  • Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemegang saham terkadang disebut juga dengan modal atau kekayaan bersih.

Uanglah yang akan tersisa jika sebuah perusahaan menjual semua asetnya dan melunasi semua kewajibannya. Uang sisa ini menjadi milik pemegang saham atau pemilik perusahaan itu sendiri.

Untuk membuat laporan neraca, rumusnya adalah sebagai berikut:

 Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemegang Saham

Aset perusahaan harus sama / seimbang dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan ini menunjukkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh perusahaan selama periode waktu tertentu (biasanya selama satu tahun atau beberapa bulan dalam setahun).

Laporan laba rugi juga menunjukkan biaya pengeluaran yang terkait dengan perolehan pendapatan perusahaan.

Intinya, laporan ini memberitahu Anda berapa banyak keuntungan atau kerugian perusahaan selama periode tersebut.

Laporan laba rugi juga melaporkan laba per saham.

Perhitungan ini memberitahu Anda berapa banyak uang yang akan diterima pemegang saham jika perusahaan memutuskan untuk mendistribusikan semua laba bersih untuk periode tertentu.

Untuk memahami bagaimana laporan laba rugi disusun, anggaplah sebagai satu set tangga.

Anda mulai dari atas dengan jumlah total uang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa.

Garis atas ini sering disebut sebagai pendapatan kotor atau margin kotor. Disebut “kotor” karena belum dikurangi berbagai macam biaya operasional.

Baris berikutnya adalah uang yang tidak diharapkan perusahaan untuk dikumpulkan dari penjualan tertentu, seperti diskon penjualan atau pengembalian barang dagangan.

Bagian selanjutnya membahas biaya operasional, seperti gaji karyawan dan biaya penelitian produk.

Daftar selanjutnya adalah biaya perbaikan/penggantian beberapa aset, seperti mesin, peralatan, dan furniture tua yang digunakan dalam jangka panjang dan sudah rusak.

Intinya, dari anak tangga paling atas Anda turun selangkah demi selangkah.

Di setiap langkah, Anda melakukan pengurangan untuk biaya operasional yang terkait dengan perolehan pendapatan.

Dan di bagian paling bawah tangga (setelah dikurangi semua biaya) Anda akan mendapatkan angka yang menunjukkan keuntungan atau kerugian perusahaan selama periode tersebut.

Angka ini juga memberitahu Anda jumlah uang yang dihabiskan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang Anda jual, yang sering disebut dengan “pendapatan dari operasi”.

3. Cash Flow / Laporan Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan arus masuk dan keluar perusahaan.

Jika laporan laba rugi memberitahu Anda apakah bisnis/perusahaan menghasilkan laba, laporan arus kas memberitahu Anda apakah bisnis Anda menghasilkan uang tunai.

Laporan ini menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu, bukan hanya hasil akhir di satu titik. Dan dasarnya adalah informasi dari neraca dan laporan laba rugi.

Garis bawah laporan arus kas menunjukkan kenaikan atau penurunan bersih kas untuk periode tertentu.

Secara umum, laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:

  • Aktivitas operasi: menganalisis arus kas perusahaan dari laba atau rugi bersih dan kas aktual yang diterima atau digunakan perusahaan dalam aktivitas operasi.
  • Aktivitas investasi: umumnya, bagian ini mencakup pembelian atau penjualan aset jangka panjang, seperti properti, pabrik dan peralatan, serta sekuritas investasi.

Jika sebuah perusahaan membeli sebuah mesin, laporan arus kas akan mencerminkan aktivitas ini sebagai arus kas keluar dari aktivitas investasi karena menggunakan kas.

Namun, jika perusahaan menjual beberapa investasi, hasil penjualan akan muncul sebagai arus kas masuk dari aktivitas investasi karena menyediakan uang tunai.

  • Aktivitas pendanaan: kas yang diperoleh dengan menjual saham dan obligasi, serta membayar pinjaman ke bank atau meminjam lagi ke bank.

4. Laporan Perubahan Modal

Seperti namanya, laporan ini menjelaskan perubahan modal saham perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Isi dari laporan ini mencakup modal awal, laporan laba rugi, prive (penarikan modal untuk kepentingan pribadi), dan penambahan modal.

Simak juga: Contoh Laporan Keuangan Sederhana & (Cara Membuatnya)

Meskipun jenis-jenis laporan keuangan ada beberapa, tapi perlu diingat bahwa semuanya terkait.

Perubahan aset dan kewajiban di neraca tercermin dalam pendapatan dan pengeluaran di laporan laba rugi, yang mengakibatkan keuntungan atau kerugian perusahaan.

Sedangkan cash flow memberi lebih banyak informasi tentang aset kas yang ada di neraca dan terkait dengan laba bersih di laporan laba rugi.

Leave a Comment