10 Cara Mengelola Keuangan Keluarga Agar Tetap Stabil

Bisabisnis – Untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan damai tanpa memikirkan hutang dan cicilan, kuncinya ada pada cara mengelola keuangan keluarga.

Karena gagal mengelola pengeluaran atau salah mengambil keputusan terkait membeli barang tertentu bisa menyebabkan pertengkaran dengan anggota keluarga lain terutama pasangan.

Untuk itu supaya mempunyai keuangan yang stabil didalam rumah tangga Anda bisa memperhatikan beberapa tipsnya berikut ini.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Cara-Mengatur-Keuangan-Rumah-Tangga-Agar-Tidak-Boros

1. Jangan Membeli Yang Tidak Mampu

Jika satu-satunya cara agar Anda dapat membeli barang adalah dengan menggunakan kartu kredit atau sistem cicilan dari toko, maka inilah pertanda bahwa sebenarnya Anda tidak/belum mampu membeli barang tersebut.

Kartu kredit dan sistem cicilan hanya menumpuk hutang di masa depan. Lebih baik gunakan cara lama dengan menabung dan tunggu sampai Anda bisa melakukan pembelian.

2. Pikirkan Dengan Baik Barang Dibeli

Saat dihadapkan pada keputusan tentang barang mahal, sebaiknya berikan diri Anda waktu dan ruang untuk berpikir.

Karena manusia cenderung menghabiskan lebih banyak uang saat sedang emosional (seperti perasaan menggebu-gebu saat menginginkan sesuatu).

Menghilangkan emosi semacam ini dan berpikir dengan kepala jernih memberi Anda kesempatan untuk mempertimbangkan apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut atau tidak.

Jadi, tidak akan ada penyesalan suatu hari nanti.

Simak juga: Tips: Cara Menghemat Uang Belanja Untuk Anda

3. Buat Daftar Pengeluaran

Luangkan waktu untuk menuliskan beberapa jenis pengeluaran keluarga Anda setiap bulan. Seperti tagihan listrik dan air, uang makan dan transport, uang saku anak-anak (jika ada), uang untuk peralatan mandi dan mencuci, pengeluaran tak terduga (sakit, kondangan, atau lainnya), mungkin juga uang asuransi atau BPJS.

Kemudian, alokasikan gaji Anda ke masing-masing daftar tadi. Anda bisa membaginya di tempat terpisah seperti amplop atau dompet yang sekatnya banyak.

Cara ini akan membantu Anda lebih mudah mengatur keuangan dan meminimalkan resiko kekurangan uang untuk membayar kebutuhan tertentu di akhir bulan.

4. Hitung Pendapatan Dan Pengeluaran

Setelah membuat daftar pengeluaran, Anda membutuhkan rencana untuk mencapainya. Untuk melakukan ini, lihatlah berapa banyak pendapatan dan pengeluaran Anda. Apakah jumlahnya sama? Atau malah pendapat lebih kecil dari pengeluaran? 

Jika hal kedua terjadi pada Anda, Anda perlu mengevaluasi daftar pengeluaran. Cobalah memangkas lagi pengeluaran sekunder Anda, seperti pergi nonton, makan di cafe, belanja baju, atau jalan-jalan dengan teman.

5. Jangan Menunda Tagihan

Agar keuangan lebih teratur, buatlah notif di kalender handphone Anda pada tanggal berapa saja Anda harus membayar tagihan setiap bulan.

Dan saat hari H, jangan pernah biasakan untuk menundanya besok atau lusa, tapi langsung bayar hari itu juga.

Cara ini akan membuat Anda terhindar dari biaya denda dan membuat dana tagihan tidak digunakan untuk pengeluaran lain.

6. Sisihkan Untuk Ditabung

Tabungan adalah dana yang bisa Anda gunakan untuk mencapai satu tujuan tertentu atau untuk menutupi biaya tak terduga di masa depan, sehingga Anda terhindar dari hutang.

Siapa yang tahu bila suatu hari Anda mungkin kehilangan pekerjaan atau mengalami masalah medis yang tidak terduga?

Saat situasi semacam ini terjadi, tabunganlah yang akan membantu keuangan Anda dalam beberapa waktu ke depan.

Jumlah uang yang perlu Anda tabung tergantung pada jumlah gaji Anda sendiri. Tapi biasanya sekitar 5-10% dari jumlah gaji kotor Anda.

7. Mengelola Keuangan

Kebanyakan keluarga memilih satu orang untuk bertanggung jawab atas semua keuangan keluarga.

Padahal, cara ini membuat satu orang tersebut memiliki beban lebih besar. Selain itu, jika orang tersebut pergi atau sakit, anggota keluarga lain mungkin tidak tahu bagaimana cara yang benar untuk mengelola keuangan keluarga.

Selesaikan masalah ini dengan membagi tugas keuangan dengan pasangan Anda.

Misalnya, istri bertanggung jawab mengelola uang bahan makanan dan kebutuhan dalam rumah.

Sedangkan suami bertugas membayar tagihan air, listrik, asuransi, dan pajak.

8. Lakukan Di Saat Bersamaan

Anda bisa pergi berbelanja saat pulang dari kantor atau setelah mengunjungi rumah teman.

Cara ini akan menghemat bensin / biaya transport dan terbukti lebih efisien.

9. Cari Pemasukan Tambahan

Cari pekerjaan sampingan jika Anda memiliki waktu dan tenaga lebih.

Jika cara ini tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk menjual barang-barang di rumah Anda yang tidak lagi Anda gunakan tapi masih memiliki nilai jual.

Anda juga bisa mengubah hobi menjadi usaha rumahan yang bisa menghasilkan uang, seperti merajut atau membuat kerajinan tangan.

10. Biasakan Makan Di Rumah

Tidak salah jika Anda dan keluarga ingin makan di luar, tapi jangan jadikan sebagai kegiatan rutin.

Lakukanlah hanya sesekali, misalnya 3-4 minggu sekali, tergantung pada seberapa banyak gaji Anda dan di restoran mana Anda makan.

Jika Anda makan tempat mewah, harganya bisa sekitar 4-5 kali lipat dari makanan yang Anda masak di rumah.

Karena itu, lebih baik untuk sering makan di rumah daripada di luar.

11. Komitmen

Menentukan anggaran, membuat daftar belanjaan, dan menerapkan sepuluh poin di atas adalah langkah awal yang bagus dalam mengupayakan masa depan yang lebih sehat secara finansial untuk Anda dan keluarga.

Tapi, Anda juga harus komitmen saat melakukannya.

Jangan hanya satu atau dua bulan dan setelahnya Anda boros lagi.

Berbelanjalah sesuai kemampuan, tetap realistis, sering evaluasi, dan pandailah menyesuaikan diri. Karena rencana keuangan yang baik adalah yang seimbang.

Simak juga: 10+ Cara Mengumpulkan Dana Darurat (Mudah & Cepat)

Tujuan dari panduan cara mengelola keuangan keluarga ini adalah untuk membantu Anda mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip dasar pengelolaan uang yang bijaksana.

Menerapkan cara-cara yang benar seperti ini akan membantu Anda terhindar dari kesulitan keuangan di kemudian hari. maka dari itu cerdas tidak hanya dalam bekerja tapi juga dalam menggunakan gaji, tapi juga harus mengetahui cara mengelola keuangan keluarga. 

Leave a Comment