Bisabisnis.id-Pasti kebanyakan orang tidak suka dijuali, tetapi Anda mungkin sering mendengar kata bahwa orang suka membeli. Jadi, bagaimana kita bisa menjual produk kita tanpa mempromosikannya secara berlebihan? Landasan penting untuk dipahami dalam penjualan adalah menguasai seni penjualan secara terselubung (Covert Selling). Berikut ulasan Contoh Covert Selling Dewa Eka Prayoga.
Definisi Covert Selling
Covert Selling juga dikenal sebagai metode penjualan tersembunyi atau tersembunyi, atau upaya untuk memberikan informasi penjualan kepada pembaca secara sekilas dengan menargetkan alam bawah sadar.
Mengapa Covert Selling?
Menurut Kang Dewa, alasannya adalah: Pasti sudah sering mendengarnya kan? Kebanyakan orang tidak suka dijuali, tetapi orang suka membeli. Itulah mengapa teknik penjualan rahasia ini muncul.
Adakah bukti bahwa orang tidak suka dijuali? Jelas tidak nyaman untuk melihat apakah seseorang mengirim spam ke Anda dalam grup. Bukankah begitu? Atau jika seseorang mengomentari status Anda, tentu Anda akan menjadi BT, bukan? Itu salah satu bukti bahwa manusia normal tidak suka diperjualbelikan.
Atau giliran Anda untuk melakukan iklan sambil menonton TV, dan apakah Anda biasanya suka berganti saluran? Tidak semua orang. Ingat, ini adalah “paling”, tidak semua orang.
Teknik ini sangat cocok digunakan di media sosial seperti Facebook atau chatting di Telegram/WhatsApp karena metode penjualannya tersembunyi.
Biasanya keberadaan “penjualan” tidak disadari oleh pikiran sadar karena tersembunyi, namun demikian tetap disadari oleh pikiran bawah sadar.
3 Faktor Penting yang Harus Anda Pahami Sebelum Melakukan Teknik Covert Selling
1. Rasa ingin tahu
Salah satu poin kunci dari penjualan rahasia adalah bermain CURIOUS. Semakin penasaran seseorang, semakin besar keinginan untuk kepo. Semakin Anda penasaran, semakin Anda ingin tahu persis apa itu. Semakin Anda tahu persis produk apa yang dijual, semakin Anda bisa membayangkan manfaatnya. Jika sudah mengetahui manfaatnya, orang akan lebih mudah menyentuhnya.
2. Ambiguitas
Poin kedua adalah menggunakan bahasa yang ambigu. Contoh bahasa ambigu meliputi: Best Seller, Sold Out, Laris Manis, Keren, Keren, Gila Termasuk: GILA! tertawa terbahak-bahak
Misalnya, di Facebook, “GILA! Bagaimana pengetahuan semacam ini dirilis ke publik secara gratis? Jika dijual besok, saya ragu akan SOLD OUT. ini…”.
3. Emosi
Poin ketiga dari stealth selling adalah mempermainkan emosi pembaca. Khusus untuk pilar ketiga, biasanya dimainkan saat Anda membuat status di Facebook dengan menggabungkan secret selling dan storytelling. Ketika sebuah cerita emosional harus dimungkinkan, ceritanya tidak boleh datar. Anda harus bisa membuat orang terkesan.
Contoh 1: Kemarin saya membaca tentang peluang bisnis di bisabisnis.id. Pengetahuan adalah daging. Saya mengamalkan ilmu saya dan sekarang saya bisa menghasilkan jutaan rupiah sehari.
Contoh 2: Kemarin saya melakukan bisnis di jalan dan saya hanya putus asa untuk modal. Tanpa mempertimbangkan ilmu manajemen, teknik ekspansi bisnis, riset pasar, dll, alhasil, bisnis saya terus berjalan, dan beberapa orang gulung tikar karena tidak cukup kuat untuk bertahan. Bayangkan betapa bodohnya saya saat itu, berbisnis tanpa sepengetahuan. Alhamdulillah, Anda menemukan website bisabisnis.id di saat genting itu. Sejak menerapkan ilmunya, bisnis saya melejit. Dan hari ini saya bisa membuka cabang di seluruh Indonesia dengan ilmu ini.
dari 2 contoh story telling diatas mana yang lebih menarik?tentu saja secara story telling akan lebih menarik contoh nomor 2 karena lebih emosional. Tipnya adalah dengan menggunakan kata-kata “bayangkan..”, “seolah-olah..”. dll
Berikut ulasan Contoh Covert Selling Dewa Eka Prayoga yang dapat Anda praktikkan untuk mengembangkan bisnis Anda. Semoga bermanfaat.