Bisabisnis – Siapa yang tak kenal dengan bisnis franchise sekarang ini? Banyak sekali sektor bisnis yang dibesarkan dengan sistem franchise. Ada yang butuh modal besar, misalnya restoran fastfood. Ada juga franchise kaki lima dengan modal terjangkau.
Bisnis ini semakin terbuka untuk kalangan masyarakat biasa. Franchise banyak diburu oleh pemilik modal yang ingin mendirikan usaha, tapi tak punya ide bisnis. Franchise memberikan banyak kemudahan karena Anda tinggal terima paket usaha dan tak perlu merancang dan produksi barang.
Mekanisme dan harga jual produk pun sudah diatur oleh perusahaan franchise. Anda bisa menjadi rekan yang tinggal mengatur operasional produk. Tapi semakin maraknya bisnis franchise, ada juga yang tak punya prospek keuntungan jelas. Jadi, Anda harus cermat memilih franchise.
Bagaimana tips bisnis franchise bagi pemula? Apakah bisnis ini sulit? Apa saja hal yang harus Anda persiapkan sebagai mitra/rekan franchise? Semua pertanyaan tersebut sudah harus Anda tahu jawabannya. Berikut adalah beberapa tipsnya yang harus Anda pahami dahulu sebelum memulainya.
1. Kenali Sistem Franchise
Jangan asal-asalan ikut tren bisnis ini tanpa dasar ilmu yang jelas. Bisnis franchise bukan hanya bentuk kerjasama antara bos dan karyawan, tapi antara pemilik brand dengan pihak lainnya. Franchise dijalankan dengan sistem mitra, dimana 1 pihak bisa menggunakan hak milik pihak lainnya.
Sistem franchise mulai dikenal tahun 1731 di Amerika Serikat. Sistem ini semakin menjamur di Indonesia. Jika dulu franchise hanya berskala besar, kini ada versi murahnya. Banyak makanan ringan yang dijual dengan sistem franchise.
Jika ingin menjadi rekanan, maka Anda harus menyiapkan uang. Anda yang akan bekerjasama dan memanfaatkan brand disebut sebagai franchisee. Sedangkan pihak pemberi izin dikenal sebagai franchisor. Sebelum kerjasama terjalin, Anda harus menyetorkan modal dalam jumlah tertentu.
2. Menyusun Informasi Perusahaan
Usaha dalam bidang apa yang ingin Anda ikuti? Saat ini ada banyak sekali bidang franchise, mulai dari minimarket, restoran, fashion, hingga makanan ringan. Hal ini harus Anda pertimbangkan dengan baik. Kumpulkan semua informasi franchise yang Anda minati, kemudian buatlah daftar panjangnya.
Sertakan juga info mengenai lokasi kantor, sistem kemitraan, sistem bagi hasil, operasional, dan juga modal yang dibutuhkan. Informasi detail ini akan membantu Anda memutuskan mana perusahaan franchise terbaik untuk menjalin kerjasama.
3. Bidang Apa yang Paling Anda Sukai?
Meskipun ada banyak jenis franchise, tapi sebaiknya Anda menggeluti bidang yang disukai. Bidang ini pasti Anda kuasai dan tak susah menjalankannya. Anda bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk mengembangkan franchise.
Misalnya ketika Anda suka memasak, pilih saja franchise kuliner. Jika suka fashion, pilihlah brand franchise fashion. Begitu juga dengan bidang lain yang menarik minat Anda. Melakukan bisnis di bidang yang disenangi akan membuat Anda tetap bersemangat.
4. Perhatikan Tren yang Berkembang
Masyarakat itu dinamis. Tren yang berkembang di masyarakat mengenai banyak bidang juga dinamis. Jadi, ada kalanya suatu produk tertentu begitu diminati, tapi tak lama kemudian seakan dilupakan. Menimbang tren yang bisa bertahan lama di pasaran bisa membuat bisnis bertahan lama.
Pilihlah franchisor yang punya kemampuan adaptif tinggi terhadap tren. Jangan terpaku pada produk franchise yang tak berinovasi sama sekali. Hal ini nantinya bisa menghambat perkembangan perusahaan dan juga bisnis Anda.
5. Perhatikan Tujuan Bisnis Anda
Semua orang pasti memiliki tujuan bisnisnya sendiri. Tips bisnis franchise bagi pemula ini harus benar-benar diperhatikan. Setidaknya saat memilih franchise, jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apakah kekuatan Anda sebagai seorang pebisnis?
- Apa saja kelemahan Anda dalam berbisnis?
- Bisnis franchise apa yang ingin Anda punya?
- Bagaimana tujuan jangka pendek dan panjang dari bisnis Anda?
- Bagaimana bisnis franchise tersebut bisa membantu tujuan Anda?
6. Riset Peluang Pasar
Masing-masing produk franchise punya target yang berbeda. Target ini bisa berdasarkan usia, gender, sampai kondisi ekonomi mereka. Misalnya waralaba makanan ringan yang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Ada juga waralaba restoran mewah yang menyasar masyarakat kelas atas.
Jadi, misalnya Anda tinggal di wilayah A, lakukan riset sederhana. Biasanya apa yang paling disukai oleh masyarakat? Di mana terjadi keramaian? Apakah ada fasilitas publik seperti kampus, sekolah, atau perkantoran? Lakukan analisa yang tepat dan catat semua hasilnya.
Kira-kira peluang franchise apa yang bisa menarik minat masyarakat? Anda juga harus pertimbangkan harga produk yang bisa dijangkau. Masyarakat di kota kecil umumnya menyukai produk yang murah, sedangkan masyarakat kota besar jauh lebih beragam.
7. Mengumpulkan Dana
Sistem kemitraan dalam franchise mengharuskan Anda menyetorkan modal. Dana ini jumlahnya bervariasi, tergantung kebijakan franchisor. Ada yang cukup murah sekitar Rp 5 jutaan saja. Tapi ada juga yang sampai ratusan juta hingga miliaran. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan Anda, bukan?
Pilihlah franchise dengan modal kemitraan awal yang ringan. Periksa pula fasilitas apa saja yang akan didapatkan dari jumlah modal tersebut. Jangan memulai bisnis franchise dari uang pinjaman, karena bisa saja nanti keuntungan franchise hanya habis untuk membayar bunga hutang.
8. Periksa Dokumen Perjanjian
Sebelum tanda tangan dan menyetorkan dana awal, jangan lupa untuk memeriksa surat perjanjian. Jika perlu, minta surat tersebut untuk ditinjau lebih dulu di rumah. Anda juga bisa minta bantuan notaris atau pengacara untuk melihat keabsahan surat perjanjian itu.
Pastikan sebelum tanda tangan Anda benar-benar paham dengan isi kontrak. Perhatikan semua pasal-pasal yang disusun dalam kontrak. Cermat dalam membuat kontrak kerja ini akan membuat bisnis berjalan baik tanpa risiko besar. Jangan sampai ada pasal yang nantinya bisa merugikan franchisee.
9. Periksa Pasal Kepatuhan
Cermati dokumen perjanjian, terutama dalam hal kepatuhan. Periksa apakah banyak pasal yang memberatkan franchisee atau tidak. Perhatikan skema jika terjadi musibah, bencana, penarikan modal awal, putus mitra, dan lain sebagainya.
Jangan sampai ada skema yang memberatkan Anda jika suatu ketika ingin mengakhiri kerjasamanya. Ada beberapa franchise yang mewajibkan mitranya untuk memperbarui kontrak dalam waktu beberapa tahun. Ketika pembaruan kontrak ini, maka Anda harus menyetorkan sejumlah dana kembali.
10. Promosi
Meskipun franchise yang Anda beli lisensinya sudah terkenal, namun belum tentu masyarakat di sekitar tempat Anda berjualan mengenalnya. Maka dari itu, lakukan promosi yang menarik untuk menunjukkan bisnis Anda dan tentunya untuk menarik calon pelanggan.
Simak juga:: 10 Cara Memulai Bisnis Clothing Rumahan Yang Menguntungkan
Tips bisnis franchise bagi pemula lebih menekankan pada pemahaman Anda. Sebagai calon franchisee, Anda harus paham bagaimana bentuk kerjasama, bidang bisnis yang diminati, hingga peraturan pembagian keuntungan. Anda juga harus memikirkan lokasi strategis untuk menjalankannya.