Bisabisnis.id– Saat memulai bisnis, istilah omset bukan lagi istilah asing. Sebagai pebisnis kita wajib tau arti omset dan bagaimana cara menghitungnya. Apalagi ketika memulai bisnis, bahkan ketika belajar tentang dunia bisnis, istilah omset adalah istilah yang umum terdengar. Jadi, sebelum mengetahui cara menghitung omset, Anda harus mengenal dulu apa itu omset.
Apa itu omset?
Sederhananya, omset yaitu total pendapatan yang diperoleh dari penjualan suatu usaha atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Omset juga sering disebut sebagai pendapatan kotor. Oleh karena itu, nilai total omset adalah nilai pendapatan yang belum dipotong untuk berbagai biaya, seperti biaya produksi, peralatan, biaya bahan baku, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, untuk mendapatkan nilai tagihan, jumlah yang disebut pendapatan disini juga harus dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran, seperti tagihan listrik, gaji pegawai, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya komunikasi, biaya sewa, biaya transportasi dan beberapa lainnya. biaya apa pun yang dibutuhkan perusahaan.
Dalam dunia bisnis, omset sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk membuat penilaian tentang besar kecilnya suatu perusahaan. Padahal, hal ini tidak selalu benar karena nilai omset belum tentu mencerminkan laba bersih yang diperoleh suatu usaha atau perusahaan.
Cara menghitung omset
Nah, karena Anda sudah memahami istilah omset, perbedaannya dengan profit, bahkan cara menaikkan omset perusahaan, saatnya Anda mengetahui cara menghitung omset yang benar.
Untuk menghitung omset perusahaan, Anda dapat menggunakan rumus sederhana berikut:
Penagihan = Jumlah produk x harga jual
Untuk pemahaman yang lebih baik tentang cara menghitung omset perusahaan, perhatikan ilustrasi berikut.
Misalkan Anda memiliki toko sepatu kulit. Sepasang sepatu dijual seharga Rp 300.000. Dalam 1 bulan, Anda bisa menjual 100 pasang sepatu. Jadi, apabila menghitung menggunakan rumus di atas, maka total omset perusahaan yang ia jalankan selama sebulan adalah sebagai berikut:
100 pasang sepatu x Rp300.000 = Rp30.000.000
Nah, begini cara menghitung omset perusahaan jika produk yang dijual hanya terdiri dari satu varian harga. Namun, jika produk yang dijual memiliki beberapa variasi harga, Anda dapat menghitungnya dengan rumus sebagai berikut:
omset = (produk I x harga jual) + (produk II x harga jual) + (produk III x harga jual) + dan seterusnya.
Perhatikan contoh kasus berikut.
Toko AC menjual AC dengan 3 varian harga yaitu AC 1 dijual 20 unit per Rp. 2.000.000/item, AC 2 untuk 10 unit seharga Rp. 3.000.000/item, dan 3 unit AC seharga Rp. 5.000.000/item. Penjualan ini dilakukan dalam sebulan.
Berdasarkan contoh tersebut, maka omset yang dihasilkan oleh toko AC ini adalah:
Omset = (20 x Rp 2.000.000) + (10 x Rp 3.000.000) + (3 x Rp 5.000.000)
Omset = Rp40.000.000 + Rp30.000.000 + Rp15.000.000
Tagihan = Rp85.000.000
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa omset toko AC dalam satu bulan adalah Rp. 85.000.000.
Nah, begini cara menghitung omset yang efektif dan bisa Anda coba untuk bisnis Anda. Perhitungan omset perlu dilakukan agar Anda mengetahui seberapa cara efektif suatu bisnis atau perusahaan menjual produk atau jasa. sehingga apa yang anda lakukan dapat terkontrol apakah yang anda lakukan saat ini untung atau rugi. selain itu dengan mengetahui berapa besaran omset perusahaan, anda juga dapat melakukan langkah-langkah strategis, misalnya scale up usaha, meningkatkan omset dll.
[irp posts=”1683″ name=”Cara Menghitung Laba Rugi Perusahaan Dengan Mudah”]
Seperti disebutkan di atas, salah satu cara untuk meningkatkan omset perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Demikianlah penjelasan arti omset dan cara menghitungnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk membantu menghitung omset usaha anda. untuk mencari ide dan peluang usaha, anda bisa mencari inpirasi di laman bisabisni.id.